Home

Temukan Informasi Terkini dan Terpercaya di PojokKota.com: Menyajikan Berita dari Sudut Pandang yang Berbeda, Menyajikan Berita Terkini Tanpa Basa-basi! www.pojokkota.com

Tauhid Sebagai Cahaya Kehidupan di Zaman Kegelapan

Oleh: Hana' Nabilah, S.Kom (Aktivis Dakwah)


Sudah 100 tahun manusia menjalani kehidupan sehari-hari seperti zombie, tanpa arah dan tujuan yang jelas, sehingga mengakibatkan merajalelanya kerusakan dan kemaksiatan di mana-mana.


Kerusakan dan kemaksiatan yang merajalela saat ini disebabkan oleh ulah Eropa pada masa Abasiyah dalam peristiwa perang salib terhadap para ilmuwan Muslim di Andalusia, Granada, Cordova, dan Sevilla.


Semua karya ilmuwan Muslim dibakar, dan para ilmuwan Muslim dibunuh, sehingga tidak ada yang tersisa dari kejayaan Islam yang pernah menguasai 2/3 dunia.


Awalnya, para ilmuwan Muslim selalu menorehkan prestasi hingga menjadi kiblat peradaban. Namun, kaum Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 120. Kiblat peradaban digantikan oleh Eropa dengan gaya hidup hedonis.


Gaya hidup hedonis menjadi virus dalam kehidupan, yang mengakibatkan "Zaman Kegelapan" (The Dark Ages). Hedonisme hanya mengejar kesenangan dan kebahagiaan dengan segala cara.


Tidak berfungsinya otoritas gereja sebagai pengatur kehidupan masyarakat di Eropa disebabkan oleh hedonisme, sehingga lahir gerakan perlawanan yang mengatasnamakan humanisme.


Pola pikir gerakan humanisme cenderung pada kebebasan (liberal). Aturan Tuhan hanya berlaku di tempat ibadah, sedangkan di luar tempat ibadah tidak berhak mengatur kehidupan manusia (sekuler). Gaya hidup masyarakat di Eropa memengaruhi zaman saat ini menjadi hedonis dan liberal.


Fakta saat ini membuktikan pemuda terjebak pada pergaulan bebas, konsumsi alkohol, seks bebas, gaya hidup mewah, narkotika, dan sering kali mengumbar hawa nafsu sampai tingkat yang paling nista. Pemuda telah terlena dalam meraih kesenangan dan kebahagiaan dari akibat 4F, yaitu:


- **Pertama, Fun (Hura-Hura)**. Sering kali mendengar "Hidup hanya sekali, maka jangan disia-siakan." Padahal dalam Al-Qur'an (QS. Adz-Dzariyaat : 57) disebutkan, "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."


- **Kedua, Food (Makanan)**. Saat ini banyak restoran makanan cepat saji transnasional seperti Pizza Hut, McDonald's, KFC, dan lain sebagainya disorot sebagai tempat makan keren. Tempat makan cepat saji atau junkfood tanpa diketahui adalah makanan tidak sehat.


- **Ketiga, Fashion (Mode)**. Kini budaya pakaian mini yang merebak di tengah masyarakat telah mendegradasi pakaian sebagai sekadar kain untuk mengikuti mode terbaru.


- **Keempat, Film**. Film menjadi salah satu cara efektif untuk mengenalkan budaya suatu bangsa. Tetapi faktanya, tidak ada satu film pun yang diputar di bioskop atau layar kaca yang bebas nilai.


Gaya hidup pemuda saat ini menjadi rusak, mulai dari pergaulan bebas, cara berbusana yang mengumbar aurat, kehidupan hedonis yang memuja kesenangan dunia, hingga prinsip hidup serba boleh yang mendewakan kebebasan bertindak.


Dengan tauhid, masyarakat bisa tersadarkan dari virus gaya hidup hedonisme. Lafal "Lailahaillallah Muhammadarrasulullah" artinya "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah." Meyakini kekuasaan Allah SWT dan meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT akan menyadarkan manusia bahwa satu-satunya zat yang berhak mengatur kehidupan adalah Allah SWT.


Dengan tauhid, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat rasul tidak akan berhenti menyampaikan risalah wahyu dari Allah ke umat, meski dihadapkan pada rintangan siksaan yang sangat pedih dari kaum Quraisy. Apabila Nabi Muhammad SAW berhenti mengemban dakwah, Islam tidak akan tersebar luas di 2/3 dunia.


Kini, di tangan pemuda saat ini untuk mewujudkan kembali aturan syariat Allah yang telah hilang selama 100 tahun, dengan istiqomah menempa diri dengan tsaqofah Islam, mengaitkan perbuatan diri dengan kehidupan akhirat, hidup dalam lingkungan yang baik, berdakwah kepada orang lain, dan mengikuti aturan Islam.


WalLahu a'lam bi ashawab.

Posting Komentar

0 Komentar