Home

Temukan Informasi Terkini dan Terpercaya di PojokKota.com: Menyajikan Berita dari Sudut Pandang yang Berbeda, Menyajikan Berita Terkini Tanpa Basa-basi! www.pojokkota.com

Bung Hatta: “IKN Pindah, Pengelolaan Moneter Bagaimana?”


PKAD—Sangat menarik pembahasan FGD#36 PKAD Sabtu, 30/10/2021 dengan tema " Agenda Kotor Dibalik IKN, Ibu Kota Negara Baru?! Acara ini menghadirkan beberapa tokoh, salah satunya M. Hatta, S.E, MSi yang merupakan pemerhati ekonomi makro. Menurut beliau, "Perpindahan ibu kota negara tidak hanya perpindahan tempat, tapi juga tata kelola ekonomi".


Hatta menceritakan alasan perpindahan Ibu Kota Negara yakni pemerintah menginginkan adanya konsep Indonesia Sentris. Tidak lagi Jawa Jawa Sentris, sehingga mampu meningkatkan PDRB. 


"PDRB naik apakah ekonomi secara keseluruhan naik?" tanyanya. 


Beliau menyampaikan fakta bahwa tahun 2019 PDRB di DKI bagus, tingkat kemiskinan 3, 4 % dan pengangguran 6,2 %. Di sisi lain, IKN seolah - olah hanya pindah tempat saja tanpa mempertimbangkan kebijakan Fiskal dan kebijakan Moneter. 


Hatta memaparkan fakta negara yang telah melakukan perpindahan IKN secara data statistik mereka belum menunjukkan adanya perbaikan kondisi baik secara ekonomi maupun secara sosial. Whasington DC misalnya tingkat kemiskinan berada di nomor 8 skala nasional, pengangguran peringkat 2 skala nasional, kriminalitas peringkat 1 sekala nasional. 


Hatta menegaskan, "Kalau hanya pindah tempat di jamin tidak nyambung antara target dengan yang dilakukan". Beliau menegaskan pertumbuhan ekonomi berbicara masalah produksi, tidak sama dengan keadilan ekonomi yang berbicara masalah distribusi. 


GDP meningkat, investasi meningkat, kerusakan lingkungan juga meningkat. Selama ini kita hanya fokus produksi tapi melupakan distribusi. Mau sampai kapan kemiskinan akan hilang? Apa menunggu sampai GDP tinggi seperti Amerika? Pada faktanya beliau memaparkan GDP AS 20,9 T Dolar, sedangkat masyarakatnya 39,4 juta susah makan. Dari pemapan beliau, memang seharusnya IKN tidak hanya membicarakan masalah tempat tapi juga pengelolaan moneter juga. 


Agenda FGD juga disiarkan langsung di Bang Eddy Channel, Salwa Media Channel, dan Rafly Harun Channel.[]

Posting Komentar

0 Komentar