Home

Temukan Informasi Terkini dan Terpercaya di PojokKota.com: Menyajikan Berita dari Sudut Pandang yang Berbeda, Menyajikan Berita Terkini Tanpa Basa-basi! www.pojokkota.com

Mendag Syok Lihat Harga Meroket, Analis PKAD: “Kasih Solusi Tuntas untuk Kesejahteraan Rakyat!”


PKAD—Melambungnya sejumlah harga kebutuhan pokok membuat Menteri Perdagangan kaget dan syok. Merespon isu ini, Analisis Senior Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD) Hanif Kristianto angkat bicara. Ia menyampaikan hal ini menarik sekali.

 

Kalau sebelumnya Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di beberapa media sudah menyatakan kita seperti diinjak-injak seperti keset karena dengan naiknya harga kebutuhan pokok, pangan, dan lain sebagainya, kemudian kini Zulkifli Hasan terkaget ketika sidak ke pasar-pasar.


"Saya juga lebih kaget lagi kenapa beliau kaget kan gitu ya. Kenapa baru tahu juga. Jadi saya lebih kaget lagi ya." Ungkapnya dalam [LIVE] Kabar Petang Khilafah News bertajuk "Harga-harga Meroket, Mendag Syok, Inflasi di Depan Mata?" Selasa (21/6/2022).


Padahal pemberitaan atau informasi itu sudah beredar lama. Memang kalau kita teliti juga kaitannya dengan ketergantungan impor pangan, ini bisa jadi salah satunya akibat dari konflik Rusia-Ukraina. Hal tersebut juga menjadi salah satu pemicu dengan naiknya harga bahan pokok yang bersumber dari impor. Jadi tidak saja hanya persoalan mahalnya harga pangan.


Hanif mengungkapkan ini juga kaitanya dengan pengaruh ekonomi global yang menjadi salah satu indikatornya. Apalagi selama ini menteri perdagangan masih menjadi regulator dan juga negara sendiri masih menjadi regulator, belum sampai pada tataran eksekutor yang itu mengurusi urusan rakyat.


Menurut Hanif, yang sering dilakukan oleh negara ini kadang-kadang solusi-solusi yang cenderung pragmatis, misalnya kebijakan operasi pasar untuk stabilisasi harga kebutuhan pokok. Mungkin dirasa ini cukup efektif namun tidak menyelesaikan persoalan. Bagaimana rantai-rantai makanan kemudian pasokan-pasokan bahan pangan itu juga menjadi tersedia di pasaran. Ini yang perlu kita cermati.


"Okelah kalau ini memang kementerian perdagangan tidak bisa menyelesaikan sendiri, namun jangan sampai hati rakyat itu terluka kembali kan gitu ya." Ungkapnya lagi.


Terakhir Hanif berpesan, kalau belum bisa memberikan solusi akui saja, apalagi kalau memang masih memiliki kelemahan-kelemahan. Tapi sebagai penguasa atau Kementerian berikanlah solusi yang terbaik untuk rakyat di negeri ini.[]

Posting Komentar

0 Komentar