Home

Temukan Informasi Terkini dan Terpercaya di PojokKota.com: Menyajikan Berita dari Sudut Pandang yang Berbeda, Menyajikan Berita Terkini Tanpa Basa-basi! www.pojokkota.com

MBG Hanya Ilusi, Sistem Islam Jadi Solusi

Oleh: Yulia Andriyani Syahputri, S.Ak. 


Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program yang digagas oleh presiden Prabowo Subianto sebagai janji kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat dan menurunkan angka stunting terutama kepada anak sekolah, ibu hamil dan ibu menyusui. Program MBG menuai pro kontra di masyarakat, menurut Wisnu Setiadi Nugroho, S.E., M.Sc., M.A., Ph.D., pakar Ekonom berpendapat untuk efisiensi pemerintah dapat menggunakan skala prioritas anggaran yang lebih baik. “Kita harapkan program ini tidak hanya menjadi populis dalam jangka pendek, tetapi sungguh mampu menciptakan dampak nyata untuk banyak rakyat” ujar Wisnu.


Program MBG berpotensi melampaui batas aman anggaran negara menjadi defisit, anggaran program ini juga relokasi dana dari sektor pendidikan. Alih-alih menciptakan dampak nyata yang baik untuk rakyat justru dampak buruk yang terjadi dari program ini. Pada bulan Agustus 2025 terjadi kasus yang sangat serius melibatkan ratusan siswa keracunan makanan akibat mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sleman, DIY menimpa 127 siswa dan di Kabupaten Lebong, Bengkulu menimpa 427 siswa. Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gajah Mada, Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc menyebutkan “Saya kira kasus ini memperlihatkan adanya kegagalan sistemik dalam proses penyiapan, pengolahan, maupun distribusi makanan”, ungkap Raharjo di Kampus UGM. Didukung oleh hasil pemeriksaan laboratorium bahwa pada sampel makanan dan muntahan korban ada bakteri berbahaya, yaitu E. coli, Clostridium sp., dan Staphylococcus. 


Kejadian keracunan makanan tidak sekali dua kali terjadi, tetapi menjadi kasus yang berulang diberbagai daerah di Indonesia. Hal ini menunjukkan ketidakseriusan negara dalam mengelola program ini terutama dalam memastikan SOP dan pengawasan satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG). Program MBG sebenarnya bukan solusi untuk menyelesaikan persoalan gizi pada anak  sekolah, ibu hamil apalagi mencegah stunting. Tujuan awal untuk meningkatkan gizi justru menimbulkan banyak korban sehingga menjadi ancaman kesehatan dan keselamatan jiwa bagi masyarakat.


Keracunan MBG akibat industri kapitalis yang mengakibatkan munculnya pihak-pihak berkepentingan dalam mengambil keuntungan material dari program ini. Keselamatan dan kesehatan masyarakat bukan menjadi pokok utama yang diperhatikan. Negara juga belum menerapkan kontrol secara ketat terhadap produk berbahaya yang beredar di pasar bebas.


Di sistem kapitalis saat ini sulit memastikan makanan halal dan thoyyib apalagi dengan adanya program MBG, masyarakat kurang menyadari tentang kehalalan dan thoyyiban makanan, yang penting gratis. Sistem kapitalis menjauhkan agama dari kehidupan sehingga membuat seseorang tidak peduli mana yang halal dan mana yang haram. 


Dalam Islam, seorang pemimpin bertanggung jawab untuk mengurus seluruh rakyat termasuk ketika menemukan pihak tertentu yang melakukan tindakan merugikan atau membahayakan, maka pemimpin secara tegas memberikan sanksi. Sistem pemerintahan Islam menjadi solusi sistemik yang mengatur ekonomi dan kemaslahatan rakyat. Pemimpin akan bertanggung jawab secara utuh memastikan keamanan pangan dan gizi secara langsung, bukan menyerahkan kepada mekanisme pasar. 


Di negara yang menerapkan syariat Islam akan dipimpin oleh pemimpin yang akan membuat aturan dalam persoalan ini sesuai ketentuan pangan yang halal, tidak mengandung bahan berbahaya, tidak memicu munculnya penyakit, dan aman dikonsumsi. Kasus stunting dapat dicegah dengan jaminan kesejahteraan rakyat disertai edukasi mengenai gizi kepada seluruh rakyat, sehingga memenuhi pemahaman dan rakyat sadar secara utuh pentingnya kesehatan. Pemimpin akan memastikan pengawasan dan pengontrolan pangan dengan baik untuk mencegah adanya pihak industri yang melakukan kecurangan, mengurangi takaran dan memastikan produk yang diterima rakyat berkualitas baik dan layak dikonsumsi.


Islam merupakan agama yang sempurna, bahkan dalam hal menjaga makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia. Tentu kita ingin memiliki seorang pemimpin yang dapat menjaga akidah umat yang dapat mencegah kerusakan-kerusakan yang dibuat oleh tangan-tangan manusia karena sistem yang diterapkan bukan dari Islam. Oleh karena itu, marilah bersegera menerapkan syariat Islam secara menyeluruh menggunakan sistem pemerintahan Islam untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera.

Posting Komentar

0 Komentar