Home

Temukan Informasi Terkini dan Terpercaya di PojokKota.com: Menyajikan Berita dari Sudut Pandang yang Berbeda, Menyajikan Berita Terkini Tanpa Basa-basi! www.pojokkota.com

pakar Pendidikan dan Peradaban Islam, Prof. Daniel M. Rosyid menegaskan dugaan kebangkitan neo komunisme di Indonesia.

Kala Dua Guru Besar Bicara Neo-Komunisme:”Komunisme Tidak Sesuai Fitrah Manusia dan Kita Harus Lakukan Kerja-kerja Intelektual untuk Menghadang Komunisme”

Lebih jauh, Guru Besar yang sekaligus pakar Pendidikan dan Peradaban Islam, Prof. Daniel M. Rosyid menegaskan dugaan kebangkitan neo komunisme di Indonesia. Beliau merinci syarat-syarat sosiologis.


Pertama, proses pemburuhan besar-besaran terjadi melalui persekolahan paksa massal. Tujuannya menyiapkan suatu masyarakat buruh yang bekerja untuk investasi asing. Komunis menunggu-nunggu kebangkitannya pada saat kapitalisme sempoyongan. 


β€œKapitalisme mengandung cacat bawaan karena menimbulkan pertentangan kelas. Kesenjangan dan ketimpangan sebagai lahan subur komunisme tumbuh,”ungkapnya.


Kedua, sorotan pada generasi milenial. Perkembangan teknologi 10-20 tahun ini yaitu penggunaan internet, medsos, dan sebagainya itu mengalamai pendangkalan ruang dan waktu bagi milenial. Karena mereka lebih banyak menghadapi layar 2 dimensi dari pada layar 3 dimensi. 


β€œMereka juga mengalami pendangkalan sejarah. Apalagi pelajaran sejarah sebagai mata pelajaran pilihan. Ini disengaja agar lupa dengan jati diri kita,”Prof Daniel turut prihatin.


Tambahnya, β€œDikombinasi dengan dinamika global yang selama ini diambil oleh AS itu kosong. Kekosongan itu diisi oleh China komunis. Walaupun disadari oleh Barat yang kemudian terjadi konflik akhir-akhir ini.”


Pesan penting dari Prof. Daniel kepada publik agar tidak boleh lengah dan mesti bersatu, memberi penyadaran, butuh kerja-kerja intelektual. Agenda ke depan bisa dilakukan dengan membuat film-film baru mengenai peristiwa penting supaya milenial menyadari. Jangan sampai milenial asyik di negeranya sendiri seperti di Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya.[hn]


Baca juga halaman sebelumnya (page 1).

Posting Komentar

0 Komentar