Home

Temukan Informasi Terkini dan Terpercaya di PojokKota.com: Menyajikan Berita dari Sudut Pandang yang Berbeda, Menyajikan Berita Terkini Tanpa Basa-basi! www.pojokkota.com

Pertanyakan PPKM Darurat, Syafril Sjofyan: Kenapa Tidak Lockdown?

PKAD—PPKM Darurat yang diberlakukan pemerintah hingga 20 Juli 2021 mendapat sorotan tajam dari pengamat kebijakan publik, Syafril Sjofyan. Beliau yang hadir di Insight PKAD #44, Senin (5/7/2021) memberikan pandangan menarik.


Mengawali analisanya, Syafril Sjofyan menjelaskan bahwa sebelum pandemipun, ekonomi kita sudah terjun bebas. Ditambah hantaman pandemi ekonomi semakin terjun bebas menjadi minus 5, 32%. 


Upaya penanganan wabah ini pemerintah Indonesia bisa belajar dari China. Syafril juga heran terkait sikap pemerintah Indonesia dalam atasi wabah.


“Kita lihat Cina. Cina itu Februari melakukan Lockdown. Nggak lama-lama cuma 76 hari. Tapi lihat pertumbuhan ekonomi mereka merangkak cepat sekali,”tuturnya. 


Pada kwartal kedua setelah lockdown, tumbuh langsung plus 3,2% dari sebelumnya minus 6,8%. Lalu kwartal ketiga 4,9%. Kwartal keempat 6,5%”. Hingga akhirnya tembus di angka plus 18,3%. 


Lebih lanjut Syfril menjelaskan bahwa “Di Indonesia setelah kita minus 5, 32% dan kita tidak lockdown. Kwartal 2, 3 dan ke 4, kita tetap minus, menjadi 3,49, menjadi 2,19 pada kuartal ke-4 dari tahun 2020. Lalu apa yang tejadi di 2001? Indonesia melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan masih tetap minus yaitu - 0,74%”, sesalnya. 


jika ditilik lebih jauh penerapan UU Kekarantinaan Wilayah bisa menjadi solusi atasi pandemi. Andai sejak awal pemerintah berusaha serius. Tidak bergurau atasi pandemi Covid-19, mungkin tidak akan seperti ini.


Insight #44 PKAD mengangkat tema Gawat!! PPKM Darurat? Dalam mengedukasi masyarakat. Melihat fakta sebenarnya dan mengurai solusi jitunya. Alhamdulillah, diskusi ini mendapat sambutan antusias dari ragam kalangan. Semoga bisa segera ditemukan solusi untuk atasi pandemi.[]

Posting Komentar

0 Komentar