Home

Temukan Informasi Terkini dan Terpercaya di PojokKota.com: Menyajikan Berita dari Sudut Pandang yang Berbeda, Menyajikan Berita Terkini Tanpa Basa-basi! www.pojokkota.com

Konferensi 'Keluarga Muslim: Sasaran Barat' Berlangsung di Belanda


Amsterdam- Konferensi keluarga muslim berlangsung di Amsterdam, Belanda pada Ahad, (05/3/2023), agenda yang membahas segala persoalan keluarga muslim yang tinggal atau menetap di Belanda ini menyedot perhatian publik, khususnya kaum muslimin Belanda.


Pembicara pertama, Ustadz Ubeyde menjelaskan soal dimensi internasional, dia juga berbicara tentang perjanjian Istanbul dan perjanjian CEDAW (Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita) yang mana dalam perjanjian-perjanjian tersebut berdampak pada keluarga di negara-negara Muslim. 


"Ide-ide barat seperti kesetaraan gender, kebebasan pribadi dalam berekspresi dan juga LG87Q telah diimpor dengan seluruh konsekuensinya." Ucap Ubeyde.


Selain itu beliau juga membahas masalah sosial yang melanda termasuk negara kaya dan faktor ideologis yang berperan aktif dalam merusak pondasi keluarga muslim.


Kemudian pemateri kedua, Ustadz Kamal berbicara tentang tatanan keluarga muslim di Belanda yang tentunya mereka berasal dari segala etnis yang tinggal di negara ini.


"Kaum Muslimin dipantau dari segala sisi termasuk sekolah tahfidz, Masjid-masjid mereka, keluarga mereka bahkan sekolah mereka juga dipantau oleh pemerintah. Anak-anak keluarga muslim dilebeli 'teroris' bahkan 'Wahabi'." Ujar Kamal.


Selain itu ustadz Kamal juga membahas tentang spionase atau memata-matai masjid, melebeli sebuah keluarga muslim sebagai 'Keluarga Jihadis', bahkan sebuah keluarga di kota Huizen, Belanda menjadi korban tuduhan palsu terkait hal itu, bahkan guru-guru di sekolah dilatih agar bisa mendeteksi murid-murid mereka yang diduga berpaham 'radikal'. Kamal juga berbicara soal sekolah Cornelius Haga Lyceum dikriminalisasi dan diserang terkait pelajaran agama Islam di sekolah tersebut.


Kamal juga berbicara tentang keberagaman s3ksu4l dan gender dalam pendidikan, bagaimana pemerintah Belanda mempromosikan agar sekolah-sekolah menerima kaum pelangi termasuk didalam komunitas Muslim, pemerintah Belanda juga mengkampanyekan agar kesetaraan gender dimasukkan kedalam keluarga muslim, pemerintah Belanda juga mempersoalkan tentang kenapa wanita dan laki-laki dibedakan terkait masalah gender dan persaingan mereka dalam kehidupan.


"Para orang tua harus mendidik dan menjaga identitas keislaman kepada anak-anak mereka," tambahnya.


Pemateri terakhir, Ustadz Okay Pala memberikan gambaran tentang bagaimana perempuan di barat telah dilihat selama berabad-abad dari sudut pandang 'dosa asal' dan dampaknya terhadap perempuan. Ustadz Okay Pala juga memberikan contoh praktis terkait bagaimana perempuan diperlakukan selama berabad-abad dan bagaimana peran gender berubah setelah Perang Dunia Kedua.


Beliau juga membahas tentang identitas gender, darimana asalnya dan bagaimana pengaruhnya terhadap struktur keluarga.


Ustadz Okay Pala menambahkan tidak cukup untuk menyelesaikan persoalan individu kita, harus ada alternatif lain yang bisa kita gunakan.


"Tidak cukup untuk menyelesaikan masalah individu kita, tetapi diperlukan alternatif ideologis dan Islam-lah satu-satunya alternatif bagi umat manusia," ucap Okay Pala.


Acara kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab, diteruskan dengan sholat ashar berjamaah dan makan bersama dimana para undangan juga mengobrol satu sama lain. [] Gesang/Kamal

Posting Komentar

0 Komentar