Home

Temukan Informasi Terkini dan Terpercaya di PojokKota.com: Menyajikan Berita dari Sudut Pandang yang Berbeda, Menyajikan Berita Terkini Tanpa Basa-basi! www.pojokkota.com

Gaya Hidup Hedon Merusak Generasi

 


Selamatkan Generasi dari Hedonisme

Oleh: Indha Tri Permatasari, S. Keb., Bd. (Aktivis Muslimah) 


Hedonisme merupakan gaya hidup yang menjadikan kesenangan dunia sebagai tujuan utama kehidupan. Ukuran bahagia direduksi pada materi, kemewahan, hiburan, dan kepuasan instan. Cara pandang inilah yang hari ini semakin mengakar kuat dalam kehidupan generasi muda, bahkan dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan modern.


Fenomena hedonisme tidak lahir secara tiba-tiba. Ia merupakan buah dari sistem sekulerisme-kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupan dan menjadikan materi sebagai tolok ukur keberhasilan. Dalam sistem ini, manusia diarahkan untuk mengejar keuntungan, popularitas, dan kesenangan tanpa mempertimbangkan halal-haram maupun dampak moral dan sosial. Akibatnya, generasi tumbuh dengan pemikiran yang dangkal, rapuh secara ruhiyah, serta kehilangan arah hidup yang hakiki.


Padahal, Islam memiliki konsep pembentukan generasi yang sangat jelas dan paripurna. Rasulullah ﷺ telah mencontohkan bagaimana membina pemuda agar menjadi generasi berkepribadian Islam, berakidah kuat, berakhlak mulia, serta memiliki visi besar sebagai pembawa risalah. Generasi sahabat adalah bukti nyata bahwa pemuda mampu menjadi agen perubahan dan pemimpin peradaban ketika Islam dijadikan landasan hidup.


Pemuda sejatinya memiliki peran yang sangat strategis. Mereka adalah tulang punggung umat, sumber energi perubahan, dan pilar kebangkitan bangsa. Semangat, keberanian, serta idealisme yang dimiliki pemuda seharusnya diarahkan untuk membangun peradaban yang bermartabat. Namun fakta hari ini menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Potensi besar pemuda justru dibajak oleh sistem kapitalisme yang merusak.


Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:


> “Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, serta beriman kepada Allah.”

(QS. Ali Imran: 110)




Ayat ini menegaskan bahwa umat Islam, termasuk para pemudanya, memiliki misi besar dalam kehidupan. Namun realitas saat ini menunjukkan bahwa banyak pemuda terjerumus dalam berbagai problem serius. Mereka terpapar pinjaman online, judi online, narkoba, pergaulan bebas, serta gaya hidup konsumtif dan permisif. Alih-alih menjadi pelopor kebaikan, tidak sedikit pemuda justru menjadi korban sistem yang menyesatkan.


Perkembangan teknologi yang semakin pesat, terutama dengan hadirnya internet dan media sosial, semakin memperparah kondisi ini. Teknologi yang sejatinya bisa menjadi sarana kebaikan justru berubah menjadi alat perusakan pemikiran dan moral ketika tidak dibingkai dengan nilai-nilai Islam. Konten hedonis, budaya pamer, serta standar hidup semu terus dijejalkan kepada generasi, membuat mereka terjebak dalam perlombaan kesenangan tanpa makna.


Lebih menyedihkan lagi, banyak pemuda yang semakin jauh dari pemahaman Islam yang kaffah. Islam direduksi hanya sebatas ibadah ritual, sementara urusan kehidupan diatur oleh sistem selain Islam. Inilah akar persoalan yang sesungguhnya. Selama Islam tidak dijadikan sebagai pedoman hidup secara menyeluruh, selama itu pula generasi akan terus berada dalam krisis.


Karena itu, kebangkitan yang hakiki bukan sekadar perubahan individu atau perbaikan moral parsial. Kebangkitan sejati hanya dapat terwujud dengan mengembalikan kehidupan Islam secara menyeluruh, menjadikan Islam sebagai landasan dalam berpikir, bersikap, dan mengatur seluruh aspek kehidupan. Dengan Islam, generasi akan memiliki tujuan hidup yang jelas, kepribadian yang kokoh, serta kesiapan untuk memimpin peradaban.


Menyelamatkan generasi dari hedonisme adalah tanggung jawab bersama. Dibutuhkan kesadaran kolektif untuk membentengi pemuda dengan akidah yang kuat, pemahaman Islam yang benar, serta lingkungan yang mendukung ketaatan. Hanya dengan itulah generasi dapat kembali pada fitrahnya sebagai pelanjut risalah dan pembawa perubahan menuju kebangkitan Islam yang hakiki.

Posting Komentar

0 Komentar