Home

Temukan Informasi Terkini dan Terpercaya di PojokKota.com: Menyajikan Berita dari Sudut Pandang yang Berbeda, Menyajikan Berita Terkini Tanpa Basa-basi! www.pojokkota.com

© Doni Riw: BELAJAR DARI PARA "RADIKAL"



Tak ada waktu tenang bagi aparat yang bertugas di Wamena dan Papua pada umumnya. Setiap detik adalah kewaspadaan. Setiap menit adalah pertarungan antar hidup dan mati.
.
Di Wamena, aksi massa melahirkan kengerian. Konon hanya karena dipanggil dengan sebutan monyet, para pelaku aksi sampai tega membalas dengan menyiksa dan membunuh manusia lain yang berbeda warna kulit.
.
Bisa jadi, mereka yang dibunuh oleh para perusuh itu, tak pernah memanggil para perusuh itu dengan sebutan monyet. Toh faktanya mereka hidup dan menghidupi Papua sekian lama.
.
Mungkin akan ada yang menyangkal dengan alasan bahwa persoalannya lebih dari sekedar panggilan yang monyet itu. Tetapi lebih pada perlakuan tidak adil oleh negara pada ras Milanesia.
.
Namun apapun alasan mereka, membunuh dan menyiksa warga sipil bukanlah tindak yang benar.
.
Sejenak, mari Kita tinggalkan Wamena dan terbang ke Jakarta. Di sana ada aksi massa dari para radikal, intoleran, dan bibit-bibit teroris.
.
Mereka mengibarkan bendera hitam berkaligrafi Arab. Menyeru pada syariat Islam dan Khilafah.

Aksi mereka kalem. Tak ada setitik darah warga sipilpun yang ditumpahkan. Para aparat terlihat berbaring santai. Sesekali terlihat menyeruput minuman dingin yang menyegarkan.
.
Nampaknya bangsa ini perlu belajar pada orang-orang yang disebut radikal dan intoleran itu. Bagaimana cara hidup bernegara yang baik, dan cara menyampaikan aspirasi yang santun.
.
Meski di tengah kesantunan itu pun tuduhan radikal dan intoleran tetap diluncurkan...
.
oleh mereka yang satu per satu tertangkap KPK.
.
Weleri 28919
@doniriw
t.me/doniriw_channel
fb.me/doniriwchannel
.
#BelajarDariParaRadikal #doniriw

Posting Komentar

0 Komentar