Home

Temukan Informasi Terkini dan Terpercaya di PojokKota.com: Menyajikan Berita dari Sudut Pandang yang Berbeda, Menyajikan Berita Terkini Tanpa Basa-basi! www.pojokkota.com

Launching Diskusi Online Wartawan : DEADLINE

Pojokkota.com – Ketika wartawan senior berkumpul dalam sebuah komunitas cair, lahirlah banyak ide. Salah satunya adalah mengobrol santai seputar topik aktual yang menarik perhatian. kemudian diwadahi dalam obrolan daring yang diberi titel ‘DEADLINE’, sebuah forum egaliter sinau bareng para jurnalis untuk mengasah akal sehat. Terbuka untuk umum. Begitulah bunyi undangan berbentuk flier yang tersebar via whats’app.


‘DEADLINE’ edisi ke-1 sekaligus sebagai momentum launchingnya digelar pada Sabtu 31 Juli 2021 pukul 09.00-11.00 WIB, di zoom room dan disiarkan secara live streaming di kanal youtube komunitas jurnalis. Dua puluh menit pertama saling sapa dan saling mendoakan supaya tetap menjaga kesehatan di masa PPKM level 4 saat ini dan obrolan informal lainnya. Sebagai ‘tuan rumah’ yang membersamai forum adalah Dhimam Abror, tokoh jurnalis senior jatim yang sudah malang melintang memimpin berbagai media dan organisasi profesi, termasuk menjadi Pembina Hizbul Wathan FC Liga 2 PSSI. Ungkapan menariknya yaitu adanya paradoksal yang dialami manusia modern saat ini, dulu ingin terbebas dari perbudakan, tapi saat ini manusia itu sendiri yang merelakan dirinya diperbudak teknologi.


Berkenan menjadi keynote speaker (padahal sedang sedang berposisi di Banyuwangi) Prof. Daniel M. Rosyid masih menyempatkan mengulas topik ‘Kapiltalisme gagal menangani Cov-19? Adakah solusi Sosialisme? Kepo juga solusi Islaminya.” kali ini. Lalu disambung curah gagasan masing-masing yang hadir di ruang zoom, dimulai Rosdiansyah yang menyitir Herbert Marcuse tentang sengkarut liberalisme dan adanya kelumpuhan oposisi.  


Berturut-turut ikut nimbrung antara lain Donny Maulana yang menggalaukan vaksinasi dengan efikasi dan wacana berbayarnya vaksinasi. Bahrul Ulum menyampaikan, pentingnya memparalelkan protokol langit dengan maqhasidus syariahnya bersama protokol bumi dengan prokesnya. Rochman Budijanto memaparkan perlombaan pemberian solusi pandemi, yang terkadang selesai dengan sendirinya seperti Flu Spanyol (yang sebetulnya wabah pes) atau upaya rekayasa manusia. Kemudian, Tjahja Gunawan yang sedang olahraga nggowes di jalanan Jakarta tapi tetap setia mengikuti secara online, menengarai adanya aroma konspirasi dalam per-covidan dan pervaksinan sembari melontarkan pertanyaan, mengapa China sebagai produsen Sinovac masih mengimpor vaksin-vaksin produk negara-negara lain.


Terakhir, Rif’an menambahkan bahwa penyelesaian pandemi merupakan domain Negara, jika kapitalisme-sekuler lebih berorientasi bisnis-komersial, sedangkan Negara sosialisme dengan tangan besi dan sayangnya saat ini representasi Islam belum ada yang ber-andil memberikan solusi, tapi hanya sebatas normatif.


Sambutan belasan para wartawan sangat positif, baik yang mengikuti via kanal Youtube maupun ‘getun’ tidak bisa hadir. Ainur Rafiq Sophiaan sedang memimpin rapat redaksi, Isa Ansori sedang online bersiaran di radio, Ady Amar sedang berkoordinasi dengan percetakannya, Cholis Akbar berkirim pesan WA, ‘buat charge otak kita’. Sirikit Syah sedang terapi, tapi menyampaikan tawaran simpatik, rumahnya siap digunakan sebagai lokasi diskusi saat PPKM turun level nanti. Sampai bertemu kembali dengan ‘DEADLINE’ edisi berikutnya. Selamat ! [] rif

Posting Komentar

0 Komentar