Home

Temukan Informasi Terkini dan Terpercaya di PojokKota.com: Menyajikan Berita dari Sudut Pandang yang Berbeda, Menyajikan Berita Terkini Tanpa Basa-basi! www.pojokkota.com

Hubungan Gelap Relasi Turki dan Israel Mengkhianati Muslim

l


PKAD—Insight # 148 Pusat Kajian Dan Analisis Data Jumat (11/03/2020) bertajuk tema "Titik Balik Relasi Turki Dengan Israel : Demi Palestina Atau Pengkhianatan ?". Acara ini menghadirkan Umar Syarifudin sebagai Pemerhati Isu Politik Internasional. 


"Kecewa", rasa yang disampaikan Umar Syarifudin melihat sikap Erdogan yang melakukan pertemuan penting dengan presiden Israel di Angkara.


"Apa yang dicitrakan tidak senada apa yang dilakukan", tambah beliau.


"Citra baik kritis terhadap Amerika dan Israel, tambah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel untuk memulai era baru", jelasnya.


"Ini aib dan juga noda sejarah yang tidak akan pernah hilang", tegasnya. Sehingga Erdogan perlu merevisi ucapannya, tindakanya dan dia lebih peduli dengan kemanusiaan serta peduli pada agamanya.


"Semua sudah terjebak untuk menormalkan hubungan diplomatis dengan entitas zionis", pandangan beliau terhadap negeri - negeri Arab saat ini.


"Mereka berharap negeri kaum muslimin tidak berpandangan negatif terhadap pendudukan posisi Israel di Palestina", tutur beliau.


"Bagi kita itu merupakan loncatan pengkhianatan dan penerimaan penuh terhadap penjajah", tegasnya.


"Konferensi apapun untuk mewujudkan keinginan Amerika serikat merupakan pengkhianatan yang dilakukan oleh penguasa kaum muslim", ungkap beliau.


"Obat untuk kaum muslim atas pengkhianatan adalah jika penguasa negeri muslim yang berkhianat tidak lagi menjabat, tidak lagi mengikuti arahan Barat", solusi yang beliau tawarkan.


"Turki hari ini merupakan negara yang lemah, ekonominya lemah, tidak memiliki peran yang nyata dalam hubungan internasional", katanya.


"Politik Turki masih dalam hegemoni Amerika Serikat", kata Umar. Dan AS berharap Erdogan membersihkan pengaruh Inggris di Turki.


"Partai kami tidak akan pernah jadi partai agama", beliau mengutip kata Erdogan. Erdogan adalah orang yang masih mengusung konservatisme dan demokrasi.



"Israel sendiri diliputi penyesatan berita atau informasi dan mitos palsu bahwa Israel kekuatan yang tidak tertandingi", katanya.


Padahal beliau menambahkan bahwa, "Israel ini lemah tanpa bantuan Amerika".


"Negeri - negeri Arab tidak pernah serius memerangi Israel demi kemerdekaan Palestina", ungkapnya.


"Palestina dihancurkan pelan - pelan melalui perjanjian gelap dengan Israel", analisisnya.


"Ini konspirasi besar dari penguasa gabungan Arab untuk mempertahankan penjajahan Israel atas dunia muslim", tutupnya.

Posting Komentar

0 Komentar