Oleh: Gesang Rahardjo
"Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat." (QS: Al-baqarah : 114)
Innalilahi wa innailaihi rojiun, musibah kembali terjadi terhadap kaum muslimin, kali ini terjadi di belahan Afrika, tepatnya di negeri Habasyah atau Eithiopia, ya baru-baru ini pemerintah Eithiopia telah menghancurkan sekitar 20 masjid yang akan digunakan untuk pembangunan mega proyek kota baru yang disebut Sheger City di ibu kota Addis Ababa, yang tentunya penghancuran masjid ini menuai protes dari kaum muslim disana bahkan hingga memakan korban jiwa dalam demonstrasi tersebut. Dkutip dari Day FR Euro (27/5/2023), insiden meletus di luar masjid al-Anwar di Addis Ababa utara setelah jamaah muslim turun ke jalan pasca shalat Jumat.
“Dua orang yang terluka ketika demonstrasi dilaporkan telah meninggal setelah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan,” tulis media pemerintah FanaBC di situsnya. Menurut polisi yang dikutip FanaBC, empat pengunjuk rasa dan 52 petugas polisi ikut terluka.
Dari para saksi mengatakan bahwa para demonstran turun kejalan sambil membawa tulisan-tulisan yang menentang proyek pusat kota besar bernama Sheger City dan pemerintah.
“Setelah shalat Jumat, kami mulai melakukan aksi protes untuk berhenti upaya pemerintah menghancurkan masjid,” katanya, meminta namanya tidak disebutkan.
“Ketika pasukan keamanan dalam besar tiba dan mencoba membubarkan warga, warga semakin tersulut emosi. Mereka kemudian melempari aparat keamanan dengan batu dan sepatu dan setelah itu mereka (polisi) mulai menembakkan gas air mata dan peluru,” lanjutnya.
Dewan Tinggi Urusan Islam negara itu juga telah melakukan tuntutan setelah perlakuan berlebihan dan tidak manusiawi dari pasukan keamanan terhadap warga muslim yang membela hak-hak mereka secara damai.
Sebelumnya, otoritas federal dan wilayah Oromia telah meluncurkan proyek kontroversial yang disebut Kota Sheger. Proyek ini berencana menggabungkan enam daerah yang melingkupi ibu kota dengan menghancurkan banyak bangunan, rumah, dan juga masjid selama beberapa bulan, yang mereka anggap dibangun secara ilegal.
Sementara itu dibelahan bumi lain, tepatnya di negeri tirai bambu China, umat muslim di negeri tersebut juga mengalami nasib yang tak kalah menyakitkan, otoritas rezim komunis China telah berulang kali mendzolimi kaum muslim disana khususnya di wilayah Uyghur, masjid-masjid dibongkar bahkan ada yang dijadikan kandang hewan ternak, kaum muslimin dipaksa meminum khamr, dan anak-anak dipisahkan dari orangtuanya untuk menjalani brain washing di kamp-kamp konsentrasi milik rezim komunis tersebut.
Berita teranyar baru-baru ini pemerintah China telah membongkar sebuah masjid milik muslim Hui di provinsi Yunnan, sama seperti kaum muslim di Eithiopia, muslim Hui di China juga melakukan demonstrasi untuk mengecam pembongkaran masjid tersebut. Dilansir dari AFP Selasa (30/5/2023), sejumlah warga lokal yang menolak disebut namanya menuturkan kepada AFP bahwa kota Nagu, yang banyak dihuni warga minoritas Muslim, di Provinsi Yunnan baru-baru ini melanjutkan rencana untuk merobohkan empat minaret dan atap kubah Masjid Najiaying. Sebelumnya pada (27/5/2023) bentrokan pecah antara ratusan polisi China dengan warga minoritas Muslim di Provinsi Yunnan yang menolak penghancuran sebagian sebuah masjid setempat. Polisi China menangkap sejumlah orang dalam bentrokan tersebut puluhan polisi bersenjatakan pentungan dan tameng antihuru-hara memukul mundur kerumunan warga yang berkumpul di luar masjid, yang melemparkan benda-benda ke arah mereka. Bentrokan itu terekam dalam video yang beredar di media sosial.
"Mereka ingin melanjutkan penghancuran paksa, jadi orang-orang di sini datang untuk menghentikan mereka," tutur seorang wanita penduduk setempat yang juga meminta tidak disebutkan namanya, saat berbicara kepada AFP.
"Masjid merupakan rumah bagi umat Muslim seperti kami. Jika mereka berusaha merobohkannya, kami pasti tidak akan membiarkan mereka," tegasnya.
Kasus penghancuran masjid juga pernah terjadi India yang dilakukan oleh ekstremis Hindu disana, di negara kita Indonesia-pun juga pernah terjadi kasus serupa, seperti pada bulan Februari kemarin Masjid Nurul Ikhlas di Jalan Cihampelas 149 Bandung dirobohkan untuk digunakan pembangunan minimarket. Para tokoh dan ulama pun melakukan gugatan terhadap pembongkaran masjid tersebut.
Hukum dan tafsir Surah Al-Baqarah 114 tentang Membongkar Masjid tanpa ada alasan Syar'i menurut Ulama:
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
114. Tidak ada yang lebih zalim dari orang yang melarang disebutnya nama Allah di masjid-masjid-Nya; dia melarang salat, zikir dan membaca Al-Qur`ān di masjid. Dan dia berusaha keras untuk mengosongkan dan merusak masjid dengan cara merobohkan bangunannya atau melarang kegiatan ibadah di masjid. Orang-orang yang berusaha merobohkan masjid-masjid Allah itu tidak sepatutnya masuk ke dalam masjid kecuali dalam keadaan ketakutan dan hati yang gemetar, karena mereka menyimpan kekafiran dan menghalangi-halangi umat untuk memakmurkan masjid-masjid Allah. Mereka akan mendapatkan kehinaan dan kenistaan di dunia di tangan orang-orang mukmin. Dan di akhirat mereka akan mendapatkan azab yang berat karena menghalang-halangi manusia dari masjid-masjid Allah.
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
114. Allah mengacam dan mengolok orang-orang yang melarang orang lain beribadah kepada-Nya di masjid-masjid dan selalu berusaha menghancurkan masjid-masjid tersebut. Allah menyebut mereka dengan orang-orang yang paling zalim. Mereka tidak layak memasuki masjid melainkan dengan rasa takut dan khawatir dari siksaan Allah. Balasan mereka di dunia adalah kehinaan dan kerendahan, sedangkan di akhirat mereka akan mendapat azab yang berat dan pedih.
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Tidak ada seorangpun yang lebih dzolim dari orang-orang yang mencegah manusia dari dzikir kepada Allah di dalam masjid-masjid dalam bentuk menegakkan shalat, membaca al-quran, dan amal-amal semacamnya, dan mereka bersungguh-sungguh untuk menghancurkan masjid-masjid itu dengan merobohkannya, menutup atau menghalangi kaum Mukminin darinya. Orang-orang zalim itu tidak sepatutnya bagi mereka untuk memasuki masjid-masjid kecuali dengan rasa takut dan cemas terhadap siksaan Allah. Dikarenakan perbuatan mereka itu mereka akan mendapatkan kehinaan dan terbongkarnya aib mereka di dunia, dan mereka akan mendapatkan siksaan yang keras di akhirat.
Dari sini kita harus menyadari bahwa apa yang terjadi pada kaum muslimin saat ini kedzaliman, perampasan hak mereka, pemaksaan terhadap mereka, pembunuhan, penjajahan dan lain sebagainya yang dilakukan oleh orang-orang keji dan terlaknat tidak lain karena kita tidak memiliki pelindung, persatuan kita telah tercerai berai dan jauh-nya kita dari agama ini. Sudah saatnya kita bersatu merajut kembali benang-benang yang saat ini terurai membangun kembali kehidupan Islam (Hayatul Islam) seperti hal-nya pada masa Rasulullah Saw dan para sahabatnya dengan menegakkan kembali Al-Khilafah Islamiyyah. [] Wallahu'alam.
Dari Berbagai Sumber dan Referensi
0 Komentar