Home

Temukan Informasi Terkini dan Terpercaya di PojokKota.com: Menyajikan Berita dari Sudut Pandang yang Berbeda, Menyajikan Berita Terkini Tanpa Basa-basi! www.pojokkota.com

Kehidupan Kapitalisme Melahirkan Individu Sadis

 


Oleh: Dwi Aminingsih, S.Pd

Pemerhati masalah sosial dan politik Islam


Astaghfirullah, hari demi hari kehidupan ini semakin miris. Bagaimana tidak, kasus KDRT dengan berbagai penyebab dan berujung pada pembunuhan sadis semakin marak. Seperti kasus yang terjadi di Cikarang, Bekasi, seorang suami karena kesal dimintai uang belanja, tega menggorok leher istrinya sampai sang istri meninggal (republika.co.id, 12/09/2023). Begitupun kasus serupa terjadi di Singkawang, seorang suami yang menusuk istrinya sampai meninggal karena tidak terima digugat cerai (kompas.com, 16/09/2023). Ada lagi di Ciamis, suami yang aniaya istri hingga meninggal (kompas.com, 15/09/2023).

Sungguh KDRT yang berujung pada pembunuhan yang terjadi akhir - akhir ini, bukanlah kasus baru melainkan kasus yang sudah pernah terjadi pada tahun - tahun sebelumnya. Tentu ini menjadi pertanyaan besar, mengapa kasus mengerikan tersebut bisa berulang kali terjadi? Dan mengapa sampai ada seorang suami yang tega membunuh istrinya?

Kehidupan Kapitalisme Menghasilkan Individu Sadis

Kapitalisme yang beraqidah sekularisme telah menjadikan individu - individu di dalamnya jauh dari agama. Karena memang agama tidak menjadi landasan dalam hidup melainkan justru dipisahkan dari kehidupan. Ketika seseorang itu tidak berpegang pada aturan - aturan Allah yakni aturan Islam maka sesungguhnya orang tersebut akan dituntun oleh hawa nafsunya.

Menilik kembali kasus KDRT yang dilakukan seorang suami terhadap istrinya hingga berujung kematian, menunjukkan ketidakmampuan seorang suami mengontrol hawa nafsu, mental yang lemah dalam menghadapi beban hidup, dan lemahnya keimanan. Gambaran suami yang seperti itu wajar ada dalam kehidupan kapitalisme yang beraqidah sekularisme. Jauh dari agama membuat seseorang berpikir pendek dan membuatnya putus asa atas persoalan yang menimpa.

Di sisi lain, Kapitalisme juga menyebabkan kehidupan yang semrawut, diantaranya adalah kesulitan ekonomi. Kemiskinan telah menjadikan orang - orang lemah tidak memiliki kemampuan untuk hidup sejahtera. Sehingga meningkatkan tekanan hidup yang membuat orang gampang tersulut emosi dan melakukan tindakan di luar batas.

Oleh karena itu menjadi satu keniscayaan, dalam kehidupan kapitalisme sekularisme lahir suami - suami sadis yang tega membunuh istrinya. Suami yang tidak siap menjadi pemimpin bagi istri dan anak-anaknya, serta rapuh ketika menghadapi persoalan.

Islam Solusi Tuntas

Islam meyakini Allah sebagai pencipta sekaligus sebagai pengatur. Keyakinan kepada Allah sebagai pencipta dan pengatur mengantarkan pada keridhoan terhadap setiap ketetapan Allah. Sehingga seorang suami yang beriman kepada Allah akan senantiasa terikat dengan aturan - aturan Allah dan selalu menjadikan Allah penolong bagi setiap masalah yang dihadapi. Para suami akan selalu bersabar dengan ujian yang Allah berikan karena yakin bahwa setelah kesulitan akan datang kemudahan. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

"Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan" (TQS. Al Al-Insyirah : 5-6)

Di sisi lain, Islam juga mewajibkan negara menjamin kesejahteraan setiap individu rakyatnya, termasuk individu yang lemah dan memiliki keterbatasan. Islam juga menyediakan lapangan pekerjaan yang banyak sehingga memungkinkan para suami bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak. Dengan layanan kesehatan dan pendidikan yang dijamin negara, maka sejahtera akan mudah terwujud.

Begitupun pendidikan dalam Islam juga akan menghantarkan penguatan peran manusia sesuai dengan fitrahnya, sehingga para ayah tidak saja giat dan semangat bekerja, tetapi juga siap menjadi kepala keluarga yang akan senantiasa melindungi dan mengayomi istri dan anak-anaknya.

Dengan demikian ketika Islam diterapkan secara kaffah tidak akan ditemukan suami sadis yang tega membunuh istrinya. Untuk itu sudah saatnya umat Islam sadar dan turut berjuang mewujudkan kehidupan Islam yang akan menerapkan syariat Islam secara kaffah.

Wallahu 

A'lam Bishawab

Posting Komentar

0 Komentar