Oleh: Dwi Aminingsih, S.Pd
(Pemerhati masalah sosial dan politik Islam)
Protes pro-Palestina bak gelombang yang terus menerus bergulir. Para mahasiswa dari berbagai penjuru dunia turun ke jalan menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina. Gelombang "Aksi Bela Palestina" akan terus muncul selama Palestina belum merdeka. Kini saatnya dunia membuka mata terhadap kebengisan zionis Yahudi yang menjajah Palestina.
Di Indonesia sendiri, Koalisi masyarakat melakukan unjuk rasa di seberang Kedutaan Besar Amerika Serikat pada hari Jumat (31/05/2024) kemarin. Puluhan anak muda telah berkumpul di lokasi sambil membawa isi tuntutan mereka yang ditulis tangan. Beberapa koalisi masyarakat yang tergabung dalam unjuk rasa tersebut antara lain, KontraS, Greenpeace, dan YLBHI (megapolitan.kompas.com, 31/05/2024).
Ribuan warga juga mengikuti "Aksi Bela Palestina" yang digelar di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jakarta, pada Sabtu (01/06/2024) kemarin dan menyerukan boikot semua produk pro Israel. Mereka secara sukarela berkumpul bersama dan menggaungkan seruan "bebaskan Palestina". Aksi warga tersebut juga mengajak warga yang mengikuti aksi supaya menggemakan doa bagi saudara di Palestina (m.antaranews.com, 01/06/2024).
Ribuan umat Islam Jatim pada hari Ahad (02/06/2024) kemarin juga menggelar "Aksi Bela Palestina" di Taman Apsari, Surabaya. Aksi tersebut menyerukan solusi hakiki untuk memerdekakan Palestina adalah dengan jihad dan Khilafah.
Aksi - aksi yang digelar oleh berbagai macam elemen dan meluas ke seluruh penjuru dunia harusnya fokus pada solusi hakiki untuk mengakhiri penjajahan Palestina yakni dengan jihad dan Khilafah. Boikot, doa bersama, sumbangan dana ataupun lain lain untuk rakyat Palestina adalah upaya secara personal yang bisa dilakukan oleh masing - masing individu. Hanya saja faktanya persoalan Palestina tidaklah sesederhana itu.
Peperangan antara Israel dan Palestina ini adalah peperangan yang tidak imbang. Palestina menghadapi Israel dimana di belakang Israel ada negara Amerika yang senantiasa mensuport penuh Israel. Amerika sendiri merupakan negara adidaya (negara nomor 1 di dunia). Negara nomor 1 hanya bisa dihadapi oleh negara nomor 1. Maka Amerika hanya bisa dihadapi oleh Khilafah. Karena saat ini Khilafah belum ada maka inilah tanggung jawab besar seluruh umat Islam untuk memperjuangkan bangkitnya kembali Khilafah. Dan Khilafah urgent untuk segera ada. Khilafah solusi tuntas bagi persoalan Palestina.
Inilah dibutuhkan kesatuan pemikiran dan perasaan seluruh umat Islam untuk merapatkan barisan, menyingkirkan sekat - sekat nasionalisme, dan berjuang bersama menegakkan Islam, menerapkan syariah, membangkitkan Khilafah. Umat Islam harus menjadi garda terdepan dalam membela saudara semuslimnya. Umat Islam harus yang paling lantang menyerukan penerapan syariat Islam secara kaffah. Umat Islam seluruh dunia saatnya bersatu dengan satu kepemimpinan dalam naungan Khilafah. Hanya Khilafah yang mampu menjaga Islam dan melindungi umat Islam serta memberikan kebaikan bagi seluruh umat manusia di dunia.
Allahu Akbar!
0 Komentar